TopPDF PENGARUH VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN LIMBAH PABRIK TAHU, LIMBAH KULIT SINGKONG DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PRODUKSI BIOGAS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik dikompilasi oleh 123dok.com Takhanya bekatul, bahan lain seperti solid heavy phase (SHP) dari limbah cair sawit, singkong, daun singkong, onggok, kelapa, ampas sagu, dan biji kopi, bisa difermentasi untuk campuran pakan. Itu dilakukan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor. Pada 2007 balai itu memperkenalkan fermentasi SHP sebagai pengganti 25% jagung. ProduksiBahan Pakan Ternak dari Ampas Tahu dengan Fermentasi Menggunakan EM4 (Kajian pH Awal dan Lama Waktu Fermentasi) Tersimpan di: Main Author: Tifani, MuhammadAnjang: Format: Thesis NonPeerReviewed Book: Bahasa: eng: Terbitan: , 1900: Subjects: 338.1 Agriculture. Online Access: Vay Tiền Nhanh. FERMENTASI AMPAS TAHU, AMPAS KELAPA, AMPAS BIR, ONGGOK SINGKONG DLL Agar dapat dipakai untuk menggantikan pakan unggas sekitar 10–20% , dan ternak ruminansai sampai dengan 20-30%. Maka kita sebagai peternak agar dapat mencari pakan alternatif sebagai pengganti pakan unggas sebesar 10% sampai dengan 20%, dan ternak ruminansia sampai dengan 20% sampai dengan 30%. Untuk peternak teruslah berkerja, berinovasi, berkarya, tidak perlu kita menghara bantuan dari pemerintah. Dengan kita tidak menoton dengan ide peternekan dengan biaya rendahlow cost farming. Tidak perlu mengeluh terus menerus. Untuk itu, para peternak dapat menjadikan bahan baku pakan ternak yang tersedia sebagai pakan alternatif dengan proses fermentasi, agar nilai gizi atau mutunya meningkat quality booster, daya cernanya meningkat digestible booster, dan dapat disimpan dalam waktu yang lama sampai berbulan bulan. fermentasi ampas tahu – ampas tahu kering Berikut ini adalah proses fermentasi Ampas tahu, Ampas Kelapa, Ampas Bir, Onggok Singkong DLL 1. Ampas tahu, ampas kelapa, ampas bir, Onggok Singkong, harus kita peras terlebih dahulu airnya agar kering, kadar airnya diturunkan menjadi <15% kurang dari lima belas persen. 2. Dapat dipakai alat pres elektrik dengan daya tekan sampai dengan 500 kg pakai alat pres model ulir dan atau kg pakai alat pres hidrolis. 3. Bisa juga dengan dijemur, tapi dengan metode itu proesesnya mememakan waktu yang lama, sehingga dapat menyebababkan ampas tahu, ampas kelapa, ampas bir, onggok menjadi cepat membusuk. 4. Sesuadah diperas dengan bahan baku tersebut kadar airnya tersisa dibawah lima belas persen <15%, Selanjutnya dilakukan proses fermentasi secara tertutup. Berikut ini adalah Proses Fermentasi Tertutup Bahan Bahan dan alat yang diperlukan Bahan kering tersebut di atas kadar air <15% = 135,0 Kg; Win_Prob In Vitro/Vivo, label warna kuning = 0,5 liter Air steril dari depo air isi ulang = 39,5 liter Jumlah Total = 175,0 kg Timba plastik kapasitas 50 liter untuk tempat melarutkan dan mengaduk bahan nomor 2 dan 3. Sediakan mesin mixer atau bila manual bisa pakai alat pengaduk sekrop. Drum plastik berpenutup dan cincin pengunci untuk fermentor, kapasitas 150 liter. Proses Pencanpuran Secara Manual Bersihkan lantai, di-pel dan disterilkan pakai obat pel isi Lisol atau Karbol, biarkan kering dan bersihkan dan sterilkan semua alat yang akan dipakai fermentasi sekrop, drum, tangan dan kaki tenaga kerja. Bahan yang sudah diperas jadi kering, kadar air <15%, dihampar di lantai yang sudah bersih dan steril, setebal -/+ 20 cm, bagian tengahnya dibentuk kawah. Larutan nomor 2 dan 3, diaduk rata, dituang di kawah bahan. Pelan-pelan diaduk seperti mengaduk semen + pasir, diaduk-aduk 2 – 3 kali sampai rata; Hasil adukan di-tes dengan cara mengambil segenggam, digenggam kuat kemudian dilepas. Normalnya menggumpal tapi tidak keluar air. Bila keluar air, berarti terlalu basah. Harus ditambah bahan bahan baku pakan secukupnya, diaduk ulang, di-tes lagi. Bila bahan yang digenggam “kepyar”, kadar air kurang. Tambahkan air secukupnya, diaduk ulang dan di-tes lagi. Nanti perbandingannya bisa dipakai sebagai referensi untuk proses berikutnya; Bila kadar air sudah tepat, masukkan hasil adukan nomor 4 ke dalam drum fermentor dimana setiap 5 sekrop diinjak-injak sampai padat dan selanjutnya dimasukkan sampai penuh, rata permukaan drum. Pasang plastik untuk “seal” agar kedap, pasang penutup drum serta ring penguncinya; Biarkan dalam pemeraman selama minimum 4 minggu supaya fermentasinya benar-benar matang. Ciri khas hasil fermentasi yang matang adalah baunya harum, manis dan asam seperti tape singkong ala Bondowoso. Bagusnya, dalam kondisi tetap tertutup dan kedap, bisa disimpan selama 24 bulan, dengan kualitas stabil bila fermentasinya menggunakan Win_Prob In Vivo/Vitro dan prosesnya baik dan benar. Setelah itu bisa diberikan untuk substitusi pakan komplit dari pabrik Untuk pakan unggas starter, komposisinya 10% 90 kg pakan komplit + 10 kg ampas tahu dll yang sudah difermnentasi. Untuk pakan unggas finisher, komposisinya 20% 80 kg pakan komplit + 20 kg. Untuk ternak sapi dan ruminansia yang lain, bisa diberikan sebanyak 30% dalam konsentrat. Sekian proses femertasi ampas tahu, ampas kelapa, onggok ddl. artikel ini diambil dari fb. Jago Ruminansia Bersama Drh. Deddy Abstract Bioethanol is one of the fill-in alternative energy of fossil fuels. The substances used in this research is banana weevils. The production of banana weevil bioethanol through the process of hydroulic enzym, fermentation with stater and distillation. Enzyme hydrolysis using materials such as Aspergillus Niger, while the fermentation process using a variety stater EM4 and water fermented cassava then variation on the long fermentation time 3 days, 6 days, 9 days and 12 days. The parameters measured were pH, sugar content after hydrolysis and the fermentation process, then ethanol levels after the distillation process. In the process of hydrolysis of the banana weevil extract yield of glucose. The results on ethanol the variation of stater EM4 and water fermented cassava obtained the highest fermentation is day 6 is v / v and v / v. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bonggol pisang. Pembuatan bioetanol dari bonggol pisang melalui proses hidrolisis enzim, fermentasi dengan stater dan destilasi. Hidrolisis enzim menggunakan bahan berupa aspergillus Niger, sedangkan proses fermentasi menggunakan variasi stater berupa EM4 dan air tape singkong setar variasi pada lama waktu fermentasi 3 hari, 6 hari, 9 hari dan 12 hari. Parameter yang diukur adalah nilai pH, kadar gula setelah proses hidrolisis dan saat proses fermentasi, kemudian kadar etanol setelah proses destilasi. Pada proses hidrolisis ekstrak bonggol pisang menghasilkan kadar glukosa sebesar 2,00%. Hasil penelitian kadar etanol pada variasi stater EM4 dan air tape didapatkan hari fermentasi tertinggi adalah hari ke 6 yaitu 1,03% v/v dan 1,05% v/v. Hasil panen melimpah merupakan harapan semua pembudidaya ikan, namun seringkali terkendala masalah pakan yang cukup mahal. Dengan membuat fermentasi pakan ikan nila dengan EM4 Anda dapat menghemat pemberian pakan yang tetap sehat dan bergizi untuk ikan EM4 perikanan untuk pakan buatan lebih hemat biaya, apalagi menerapkan sistem fermentasi sehingga pakan ikan bisa disimpan dalam jangka waktu lama, serta kebutuhan gizi ikan terpenuhi sehingga bisa berkembang dengan pemilik budidaya ikan nila menggunakan EM4 dalam membuat fermentasi pakan ikan, dengan bahan fermentasi seperti dedak, ampas tahu, tepung ikan dan lain sebagainya, bahan-bahan yang terjangkau dan mudah jika Anda ingin mencoba membuat fermentasi pakan ikan nila dengan EM4, simak proses pembuatannya yang akan diuraikan dibawah ini. Namun sebelum membahasnya, ketahui terlebih dahulu tentang EM4 perikanan berikut Membuat Fermentasi Pakan Ikan Nila dengan EM4Apa itu EM4 Perikanan?EM4 atau Efektif Mikroorganisme 4 adalah semacam larutan yang mengandung berbagai mikroorganisme berupa bakteri menguntungkan, mikroorganisme ini bisa bekerja secara efektif dalam fermentasi bahan organik untuk pakan ikan memiliki fungsi untuk meningkatkan bakteri pengurai bahan organik, menekan pertumbuhan patogen penyakit dan untuk menstimulasi enzim pencernaan ikan nila. Dengan kata lain, EM4 disebut juga dengan bisa membantu meningkatkan produktivitas ikan, kemudian juga menghasilkan enzim yang bisa mempercepat pertumbuhan ikan, serta mampu menekan pertumbuhan bakteri jahat di sistem pencernaan ikan dan mencegah dari itu, EM4 memiliki peran penting dalam budidaya ikan nila, terutama untuk membuat fermentasi pakan ikan sebagai alternatif pakan pelet. Lantas, apa manfaat EM4 perikanan?Lihat Rekomendasi Pakan Ikan Nila Untuk Pacu PertumbuhanManfaat EM4 untuk PerikananAda banyak manfaat EM4 untuk fermentasi pakan ikan nila, salah satunya adalah membantu pertumbuhan ikan nila agar cepat besar. Adapun manfaatnya lainnya sebagai berikutMeningkatkan daya tahan ikan nila sehingga tidak mudah terserang penyakit dan resiko gangguan lainnyaMeningkatkan laju pertumbuhan ikan nila sehingga cepat besar, maka ikan nila jadi bisa lebih cepat panenFermentasi pakan ikan nila akan meningkatkan kadar nutrisi pakan yang baik untuk perkembangan ikanMeningkatkan kadar oksigen dalam air kolam, sehingga kualitas air tetap terjaga untuk kelangsungan hidup ikanMengurangi timbulnya gas amonia, metana dan hidrogen sulfida pada kolam ikan yang berbahaya bagi ikanBahan formulasi pakan ikan fermentasi aman dan ramah lingkungan, tidak memberikan efek negatif bagi ikanFermentasi pakan ikan dengan EM4 bisa menekan biaya produksi, pakan bisa disimpan dalam waktu lamaSebelum memutuskan membuat pakan ikan dengan fermentasi, ketahui terlebih dahulu jenis pakan yang cocok diberikan untuk ikan nila. Adapun jenis pakannya sebagai berikut1. Ampas TahuAmpas tahu digunakan sebagai sumber protein dan lemak. Adapun kandungan protein ampas tahu sekitar 8,7% dan lemak sekitar 51,6% sehingga sangat baik dijadikan bahan baku fermentasi pakan DedakDedak merupakan limbah pengolahan gabah yang biasa digunakan sebagai pakan hewan maupun ikan. Adapun kandungan nutrisi pada dedak seperti protein 13,5%, lemak kasar 0,6%, dan serat kasar 13,6%.Lihat Cara Membuat Pakan Ikan Nila Alami [Mudah]3. Tepung IkanTepung ikan biasanya digunakan sebagai campuran utama pakan ikan. Tepung ikan terbuat dari ikan atau bagian ikan yang dikeringkan, lalu digiling hingga Tetes Tebu / MolaseMolase merupakan bahan sisa dari proses pembuatan gula yang berasal dari tebu, biasanya digunakan sebagai sumber energi namun kandungan proteinnya Fermentasi EM4 untuk Ikan Nila Agar Cepat BesarCara Fermentasi Pakan Ikan Nila dengan EM4Untuk membuat fermentasi pakan ikan nila dengan EM4 bisa dilakukan dengan mudah, bahan yang digunakan pun mudah dicari dan harganya cukup terjangkau. Adapun proses membuat fermentasi pakan ikan dengan EM4 sebagai berikutBahan yang dibutuhkan untuk fermentasi pakan ikan nilaAmpas tahu sebanyak 4 kgDedak halus sebanyak 5 kgTepung ikan seberat 0,5 kgTetes tebu atau molase 0,5 literEM4 perikanan sebanyak 100 mlCara membuat fermentasi pakan ikanCampurkan seluruh bahan secara merata ke emberKemudian campurkan molases dan EM4 secara merataCampurkan kedua bahan fermentasi ke pakan ikanTutup ember dan besi lubang untuk sirkulasi udaraBiarkan fermentasi berlangsung kurang lebih 1 mingguCara pemberian pakan ikan hasil fermentasiSetelah pakan ikan nila berhasil melalui proses fermentasi, maka bisa langsung diberikan ke ikan. Caranya buat kepalan pakan ikan kecil-kecil, lalu berikan ke ikan untuk mengkonsumsinya. Pemberian pakan bisa dilakukan 2 – 3 kali tidak memberikan pakan fermentasi bersamaan dengan pakan pelet, bahkan bisa juga dijadikan sebagai pakan pengganti pelet yang harganya cukup menguras isi Jenis dan Manfaat Pakan Organik Ikan NilaDemikian pembahasan seputar cara membuat fermentasi pakan ikan nila dengan EM4 sebagai pengganti pakan pelet, bahan bakunya mudah dicari dan hasil fermentasi bisa bertahan lama sehingga lebih hemat biaya pengeluaran pakan ikan.

cara fermentasi ampas singkong dengan em4